Enter your keyword

Tim Ganesha-ITB Raih Juara III pada KJI ke-4 Tahun 2008

Tim Ganesha-ITB Menjadi Juara III pada KJI (Kompetisi Jembatan Indonesia) ke-4 Tahun 2008 dengan predikat metoda konstruksi terbaik.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua Panitia KJI Fauzri Fahimuddin mengatakan, animo peserta mengikuti kompetisi ini cukup besar, khususnya yang mempunyai jurusan Teknik Sipil. Jumlah peserta, kata dia, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dari 55 proposal yang diterima panitia, terpilih sebanyak 18 tim terdiri atas 12 tim jembatan baja dan enam tim jembatan kayu. “Ternyata media kompetisi ini cukup diharapkan oleh mereka. Masih ada peserta yang mengajukan penundaaan waktu pelaksanaan agar mereka bisa ikut,” katanya.

Fauzri menyampaikan, kompetisi jembatan yang diselenggarakan di Indonesia berbeda dengan kompetisi yang diselenggarakan di luar negeri. Kompetisi di luar negeri, kata dia, hasil rancangannya langsung difabrikasi dan jembatan yang dibuat langsung diuji, sedangkan di Indonesia dilaksanakan secara terintegrasi mulai dari aspek perencanaan, desain, fabrikasi, konstruksi maupun keindahan. “Seluruh aspek yang lazim dipakai dalam merencanakan jembatan masuk semua ke dalam kompetisi ini. Kompetisi ini terlengkap dibandingkan dengan kompetisi – kompetisi yang ada di dunia,” ujarnya.

Ketua Tim Juri KJI, Heru menyebutkan, bobot penilaian pada kompetisi ini meliputi proposal (10%), presentasi (10%), dan pelaksanaan di lapangan (80%). Adapun komponen penilaiannya, lanjut dia, meliputi kecepatan dalam melaksanakan pembangunan jembatan, kekuatan atau kekokohan jembatan, dan estetika atau keindahan jembatan. “Kita membatasi berat konstruksi jembatan baja dan kayu. Artinya peserta tidak bisa melebihi batas yang ditetapkan dalam panduan,” katanya. (sumber situs depdiknas).

Dewan Juri juga mengumumkan penyandang predikat terbaik masing-masing kategori. Untuk kategori Jembatan Kayu Juara I diraih oleh Jembatan “WBF (Wood Bridge Futuristic)” dari tim Politeknik Negeri Jakarta, Juara II dimenangkan oleh Tim dari Universitas Brawijaya Malang dengan Jembatan bernama “Amera Roso”, Juara III direbut Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jembatan “Ganesha”. Sedangkan peraih predikat jembatan teringan adalah Jembatan WBF dari Politeknik Negeri Jakarta, demikian juga Jembatan terindah dimenangkan Jembatan WBF dari PNJ. Jembatan dengan metode kerja terbaik diraih Jembatan “Ganesha” dari ITB, kategori Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terbaik diraih jembatan “Amera Roso” dari Unibraw, Malang, sedangkan jembatan terkokoh dimenangkan oleh Jembatan “WBF” dari Politeknik Negeri Jakarta (sumber berita)