Enter your keyword

Kuliah Tamu tentang Formwork, Teknik Sipil ITB Datangkan Pemateri dari PT Beton Perkasa Wijaksana

Kuliah Tamu tentang Formwork, Teknik Sipil ITB Datangkan Pemateri dari PT Beton Perkasa Wijaksana

BANDUNG, itb.ac.id – Kamis (23/03/2018) di Ruang 102 Gedung CIBE, Program Studi  (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan kuliah tamu bertajuk “Formwork Scaffolding Engineering” bersama PT Beton Perkasa Wijaksana (BPW).

BPW merupakan anak dari perusahaan Pola Group dengan spesifikasi bisnis di bidang pengembangan dan sistem rangka bangunan. Selain mendatangkan pemateri kuliah umum, BPW juga melakukan demo instalasi formwork di Laboratorium Struktur ITB.

Peserta kuliah tamu ini terdiri dari sekitar 160 orang yang didominasi mahasiswa Teknik Sipil ITB 2015. Hal tersebut dikarenakan kuliah tamu kali ini merupakan penunjang dari mata kuliah SI 3251 Metoda Pelaksanaan Konstruksi.

Dikutip di awal acara, Ir. Muhamad Abduh MT, PhD. selaku ketua Prodi Teknik Sipil  FTSL ITB, ia mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah ilmu dan wawasan di bidang formwork dan kerjasama antara ITB dan BPW.

Bentuk dari kerjasama ini adalah pemberian contoh formwork berjenis shoring dan stair tower dari perusahaan untuk Laboratorium Struktur ITB, yang mana selanjutnya formwork ini akan digunakan sebagai penunjang pembelajaran. Selain itu,  Prodi Teknik Sipil ITB juga mendapatkan kesempatan mengirimkan 3 orang mahasiswa, 1 orang dosen, dan 1 orang teknisi untuk mengikuti workshop di Jakarta.

Kuliah tamu diberikan oleh Riky Irawan W. dari Marketing and Sales Department BPW. Acara dimulai dengan perkenalan dari perusahaan, dan dilanjutkan dengan presentasi mengenai jenis dan penggunaan formwork, serta cara instalasinya.

Riky menyampaikan bahwa instalasi formworkmerupakan hal yang mudah, dibuktikan pada demo instalasi formwork di Laboratorium Struktur, Gedung CIBE ITB pukul 13.00 WIB. Formworkdikirim ke proyek sudah dalam bentuk panel, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat lebih efektif karena tidak perlu dilakukan fabrikasi.

Penulis : Ulayya Sarfina – FTSL
Reporter Kantor Berita ITB