FTSL ITB Selenggarakan Pengabdian Masyarakat Penguatan Literasi Perubahan Iklim bagi Guru dan Siswa Tunanetra di SLBN A Pajajaran
Dua dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB yang juga anggota Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) ITB, Windy Iriana, S.T., M.T., Ph.D. dan Dr. Anindrya Nastiti, S.T., M.T., melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Penguatan Literasi Perubahan Iklim bagi Guru dan Siswa Tunanetra melalui Modul Inklusif, Pelatihan, dan Media Audio-Taktil di SLBN A Pajajaran, Bandung.” Program ini didanai oleh Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK) ITB melalui Skema Bottom-Up Tahap II dan berlangsung selama bulan Agustus hingga November 2025.

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang berdampak luas terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, mulai dari peningkatan suhu bumi, perubahan pola curah hujan, hingga semakin seringnya bencana hidrometeorologi. Bagi penyandang disabilitas netra, keterbatasan akses terhadap informasi visual membuat mereka lebih rentan terhadap risiko tersebut. Karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang inklusif, adaptif, dan multisensori agar pemahaman terkait perubahan iklim dapat diterima secara setara.

Kolaborasi Interdisipliner ITB–UPI untuk Pembelajaran Inklusif
Dalam pelaksanaan program, tim FTSL berkolaborasi dengan dosen dari berbagai disiplin ilmu, yaitu:
- Maya Fitriyanti, S.Si., M.T., Ph.D. – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB
- Dr. Eng. Gea Fardias Mu’min, S.T., M.T. – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB
- Hendriano Meggy, S.Pd., M.Pd. – Program Studi Pendidikan Khusus, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Kegiatan pengabdian masyarakat juga melibatkan mahasiswa dari FTSL, SITH, FTMD, dan UPI sehingga mendorong kolaborasi lintas keilmuan dan generasi.
Modul Inklusif dan Media Audio-Taktil sebagai Luaran Utama
Program ini menghasilkan beberapa luaran penting untuk mendukung pembelajaran perubahan iklim bagi siswa tunanetra, di antaranya:
- Modul materi perubahan iklim yang mencakup konsep dasar perubahan iklim, dampaknya, kaitannya dengan biodiversitas, serta transisi menuju energi berkelanjutan.
- Set kegiatan ajar interaktif berbasis audio-taktil, yang memungkinkan siswa memahami konsep abstrak melalui sentuhan dan audio deskriptif.
Program ini dilaksanakan melalui tiga rangkaian kegiatan utama, yaitu:
- FGD bersama guru untuk memahami tingkat pemahaman siswa terkait perubahan iklim serta integrasi materi tersebut dalam kurikulum.
- Pelatihan guru mengenai materi basic science perubahan iklim dan evaluasi awal modul inklusif yang telah disusun.
- Kegiatan pembelajaran bersama siswa menggunakan modul audio-taktil, melibatkan 10 siswa kelas 10 dan 11 SLBN A Pajajaran.

Respons Positif dari Guru dan Siswa
Wakil Kepala Sekolah, Erna Rosiani, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pendekatan pembelajaran interaktif sangat penting dalam pendidikan IPA, khususnya bagi siswa tunanetra, agar mereka dapat memperoleh pengalaman belajar multisensori yang membantu pemahaman konsep-konsep sains.
Siswa-siswa yang mengikuti kegiatan juga memberikan tanggapan positif. Mereka merasa lebih mudah memahami konsep perubahan iklim, dampaknya terhadap kehidupan, serta langkah-langkah kecil yang dapat mereka lakukan untuk berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim. Diharapkan para siswa dapat menjadi agent of change yang menyampaikan pengetahuan ini kepada keluarga dan komunitas disabilitas netra.
Rencana Pengembangan ke Depan
Ke depannya, tim pengabdian masyarakat berharap kegiatan ini dapat berlanjut melalui pengembangan proyek lingkungan berbasis perubahan iklim, yang dapat diterapkan secara kolaboratif oleh guru dan siswa SLBN A Pajajaran. Harapannya, inisiatif ini dapat menjadi model pembelajaran inklusif yang dapat direplikasi di sekolah luar biasa lainnya di Indonesia.