Enter your keyword

Teknik Lingkungan

Kontak

Gedung Teknik Lingkungan ITB
Telp. : +62 22 2502647
Fax. : +62 22 2530704
Email : tu@tl.itb.ac.id
Website : www.tl.itb.ac.id

Body of Knowledge

Program Magister merupakan kelanjutan linier Program Sarjana atau merupakan interaksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan atau tuntutan kebutuhan. Dengan demikian lulusan program magister akan mempunyai kemampuan lebih dari lulusan sarjana terutama dalam hal berdaya cipta dalam bidangnya, melakukan sintesis serta mengambil kesimpulan dari suatu kegiatan penelitian di samping kedalaman dan keluasan penguasaan ilmunya.
Program Magister dibedakan menjadi dua jenis program, yaitu:

  1. Program Magister berorientasi penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang memberikan penekanan pada kemampuan ilmiah dan pengembangan ilmu. Program ini merupakan jenjang untuk melanjutkan ke jenjang program doktor dengan demikian penguasaan ilmu lulusannya yang akan meneruskan ke pendidikan doktor harus sudah berada disekitar ‘frontier’ ilmunya.
  2. Program Magister berorientasi pemanfaatan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang memberikan penekanan pada kemampuan keprofesian memberikan penekanan pada kemampuan untuk membangun kompetensi keprofesian.

Saat ini Program Studi Teknik Lingkungan ITB sebagai sebuah disiplin ilmu teknik lebih banyak bergerak dalam:

  1. Penyediaan air yang baik dan layak bagi kebutuhan aktivitas manusia ditinjau dari sudut kualitas, kuantitas maupun kontinuitas.
  2. Kontrol terhadap kemungkinan penyebaran penyakit dan pengelolaan kesehatan lingkungan, termasuk keselamatan dan kesehatan kerja (environmental health and safety).
  3. Upaya pengendalian pencemaran akibat limbah hasil aktivitas manusia, mulai dari sumber terjadinya pencemaran sampai limbah itu terbentuk, misalnya melalui pendekatan teknologi bersih (pollution prevention), atau daur-ulang limbah.
  4. Teknologi pengendalian dan pengelolaan (management) limbah cair, gas, dan padat dalam upaya pengendalian akibat pencemarannya terhadap media: tanah, air (termasuk laut) dan udara, termasuk pemanfaatan dan dan pengembangan bioteknologi yang relevan.
  5. Penyaluran limbah dan buangan yang terjadi, termasuk air hujan, agar tidak mengganggu lingkungan, serta agar dapat tertangani secara baik.
  6. Konservasi sumber-sumber daya air yang dapat diperluas dengan sumber daya alam.
  7. Pengelolaan lingkungan melalui upaya sistem manajemen lingkungan (environment system management).
  8. Penilaian terhadap dampak negatif yang mungkin terjadi akibat pencemaran lingkungan, termasuk di sini pendekatan risk assessment baik sebagai health risk assessment maupun ecological risk assessment.
Tantangan yang Dihadapi

Tantangan bidang keilmuan Teknik Lingkungan di masa mendatang dengan mengacu kepada berbagai sumber dan literatur serta diskusi dengan berbagai stakeholders, terutama advisory board Teknik Lingkungan ITB, meliputi hal-hal berikut ini:

  1. Pembangunan yang berkelanjuan dan berkesinambungan (sustainability and sustainable development)
  2. Perubahan lklim (climate change)
  3. Globalisasi (globalization)
  4. UN milenium development goals (water, sanitation and public health)
  5. Energi dan lingkungan dan tidak lagi energi versus lingkungan
  6. Keamanan dan keselamatan bahan pangan (food safety and security)
  7. Sertifikasi.

Lembaga akreditasi yang yang diikuti oleh Program Studi Teknik Lingkungan secara nasional adalah yang diselenggarakan secara independen oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Indonesia. Sedangkan secara internasional, badan akreditasi yang dijadikan referensi dan acuan adalah Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) yang berpusat di Amerika Serikat. Organanisasi profesi yang akan diikuti secara nasional adalah Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Lingkungan Indonesia (IATPI) dan secara internasional yang dijadikan acuan adalah American Association of Environmental Engineer (AAEE).

  1. Ketetapan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 10/SK/I1-SA/2012, tentang Harkat Pendidikan Institut Teknologi Bandung
  2. SK Rektor ITB Nomor 284/SK/I1-A/PP/2012 tentang Pedoman penyusunan kurikulum 2008-2013 Institut Teknologi Bandung
  3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 323/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
  4. http://www.abet.org situs yang memuat kurikulum Environmental Engineering

Tujuan Pendidikan
Tujuan program pendidikan Magister Teknik Lingkungan pada dasarnya mengacu kepada tujuan program pendidikan magister ITB yaitu harus memiliki kemampuan lebih dari lulusan program sarjana yaitu berdaya cipta dalam bidang Teknik Lingkungan terutama dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk membina kegiatan inovatif di dalam masyarakat yang dilandasi oleh landasan ilmiah yang kuat dalam proses pendidikan tinggi yang bertumpu pada penelitian. Dalam pengambilan keputusan tersebut  lulusan magister Teknik Lingkungan harus mampu melakukan sintesis serta mengambil kesimpulan dari suatu kegiatan penelitian disamping kedalaman dan keluasan penguasaan ilmunya, sehingga program magister Teknik Lingkungan diharapkan akan mampu:

  1. Mengantarkan mahasiswanya sedekat mungkin ke state of the art atau frontier bidang ilmunya;
  2. Mengantarkan mahasiswanya sedekat mungkin dengan tuntutan keahlian yang diperlukan dalam masyarakat.

Tujuan pendidikan Program Magister Teknik Lingkungan berorientasi yang penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut:

  1. Mampu mengembangkan dan merancang metode penelitian dalam bidang Teknik Lingkungan.
  2. Mampu menganalisis, mengevaluasi, sintesis dan menginterpretasikan data hasil penelitian dan kesimpulan pemecahan permasalahan.
  3. Memiliki ketrampilan dalam menggunakan instrumen hardware maupun software yang mendukung pelaksanaan penelitian dalam bidang Teknik Lingkungan.
  4. Mampu bekerjasama multidisiplin dengan etis dan profesional untuk membangun kerangka berfikir komprehensif dalam mengembangkan ilmu dan teknologi dalam lingkup Teknik Lingkungan.

Sesuai kriteria ABET, maka student outcomes untuk program magister Teknik Lingkungan adalah sebagai berikut:

    1. “One year of academic study beyond the baccalaureate level,” and demonstration that “graduates have an ability to apply master’s level knowledge in a specialized area of engineering related to the program area“.
    2. Student outcomes are outcomes (a) through (k) in undergraduate degree (lihat kurikulum Program Sarjana TL ITB) plus any additional outcomes that may be articulated by the program.
    3. Therefore, the outcomes must be consistent with the required additional “one year of academic study beyond the baccalaureate level” and demonstration that “graduates have an ability to apply master’s level knowledge in a specialized area of engineering related to the program area“.
    4. A master’s level program is expected to use measurements that relate to the master’s level curriculum for the applicable outcomes in addition to measurements taken from the parts of the curriculum normally associated with a baccalaureate program (undergraduate program)

Sesuai dengan Perpres RI No. 82 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), lulusan program magister setidaknya memiliki kualifikasi setara dengan jenjang 8, yaitu:

  1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
  2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.
  3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka capaian lulusan (outcome) Program Magister Teknik Lingkungan, yang ingin dicapai adalah kemampuan lebih dari program sarjana yang mencakup:

  1. Pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang bidang teknik lingkungan melalui kegiatan penelitian dan karya inovatif.
  2. Kemampuan memecahkan permasalahan terkait isu lingkungan melalui pendekatan ilmiah secara inter atau multidisiplin dalam area terkait dengan bidang teknik lingkungan.
  3. Kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, bekerjasama dalam tim termasuk memimpin secara profesional pada institusi masyarakat, pemerintah, maupun swasta di tingkat nasional maupun internasional.
Struktur Kurikulum Program Studi Teknik Lingkungan
  • Matakuliah Wajib Jalur Pilihan Teknologi dan Manajemen Lingkungan
No. Kode Kuliah Nama Kuliah SKS
1. TL 5098 Metoda Penelitian 3
2. TL 5214 Ekonomi Lingkungan dan Valuasi 2
3. TL 5213 Pemodelan Lingkungan 2
4. TL 5204 Transport dan Transformasi Polutan 2
5. TL 5112 Penelitian Operasi 2
6. TL 5111 Konservasi Sistem Lingkungan 3
7. TL 5103 Matematika Lanjut 2
8. TL 5102 Analisis Data Lingkungan 2
9. TL 5101 Dasar-dasar Teknik Lingkungan 2
10. TL 6099 Seminar dan Tesis 6
No. Matakuliah Pilihan SKS
1. Pilihan Prodi 6
2. Pilihan Luar Prodi 0
3. Pilihan Bebas 4
Total SKS = 36 SKS
  • Matakuliah Wajib Jalur Pilihan Pengendalian dan Pencegahan Pencemaran
No. Kode Kuliah Nama Kuliah SKS
1. TL 5098 Metoda Penelitian 3
2. TL 5224 Daur Ulang Limbah 2
3. TL 5223 Laboratorium Teknik Lingkungan 2
4. TL 5204 Transport dan Transformasi Polutan 2
5. TL 5122 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun 2
6. TL 5121 Rekayasa Proses 3
7. TL 5103 Matematika Lanjut 2
8. TL 5102 Analisis Data Lingkungan 2
9. TL 5101 Dasar-dasar Teknik Lingkungan 2
10. TL 6099 Seminar dan Tesis 6
No. Matakuliah Pilihan SKS
1. Pilihan Prodi 6
2. Pilihan Luar Prodi 0
3. Pilihan Bebas 4
Total SKS = 36 SKS
  • Matakuliah Wajib Jalur Pilihan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan
No. Kode Kuliah Nama Kuliah SKS
1. TL 5098 Metoda Penelitian 3
2. TL 6099 Seminar & Tesis 6
3. TL 5233 Toksikologi Lingkungan 2
4. TL 5204 Transport dan Transformasi Polutan 2
5. TL 5132 Pengendalian Limbah Industri 2
6. TL 5131 Higiene Industri 3
7. TL 5122 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun 2
8. TL 5102 Analisis Data Lingkungan 2
9. TL 5101 Dasar-Dasar Teknik Lingkungan 2
10. TL 6137 Analisis Resiko Kesehatan 2
No. Matakuliah Pilihan SKS
1. Pilihan Prodi 6
2. Pilihan Luar Prodi 0
3. Pilihan Bebas 4
Total SKS = 36 SKS
No. Kode Kuliah Nama Kuliah SKS
1 TL 5122 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun 2
2 TL 5141 Penilaian AMDAL 2
3 TL 5142 Ekohidrologi 2
4 TL 5143 Pengelolaan Kualitas Udara 2
5 TL 5144 Fisika dan Kimia Atmosfer 2
6 TL 5151 Rekayasa Air Berkelanjutan 2
7 TL 5152 Sistem Penyaluran Air Buangan 2
8 TL 5153 Konversi Energi Limbah 2
9 TL 5154 Aspek Non Teknis dalam Pengelolaan Limbah 2
10 TL 5155 Sistem Drainase Pemukiman 2
11 TL 5180 Pengelolaan Pesisir Pantai 2
12 TL 5181 Keselamatan Radiasi 2
13 TL 5182 Pengendalian Bising 2
14 TL 5224 Daur Ulang Limbah 2
15 TL 5233 Toksikologi Lingkungan 2
16 TL 5234 Ventilasi Industri 2
17 TL 5235 Rekayasa Keselamatan 2
18 TL 5245 Sistem Manajemen Air Berkelanjutan 2
19 TL 5246 Pencemaran dan Pemantauan Udara Toksik 2
20 TL 5247 Pemodelan Pencemaran Udara 2
21 TL 5248 Sistem Manajemen Lingkungan 2
22 TL 5256 Pengolahan Air Lanjut 2
23 TL 5257 Rekayasa dan Aplikasi Bioremediasi 2
24 TL 5258 Sistem Penyediaan Air 2
25 TL 5259 Pengendalian Pencemaran Udara 2
26 TL 5260 Perencanaan Lingkungan 2
27 TL 5283 Sistem Manajemen K3 2
28 TL 5284 Drainase Permukiman Berkelanjutan 2
29 TL 6136 Manajemen Mutu 2
30 TL 6180 Komputasi Sistem Pengelolaan Lingkungan 2
31 TL 6181 Biomonitoring 2
32 TL 6182 Toksikologi Akuatik 2
33 TL 6183 Kapita Selekta 2
34 TL 6184 Bioteknologi Lingkungan 2
35 TL 6185 Teknologi Aerosol 2
36 TL 6186 Pencemaran Tanah dan Air Tanah 2
37 TL 6188 Kedaruratan B3 di Industri 2
38 TL 6287 Toksikologi Lingkungan Kerja 2
Staf Akademik
  • Ahmad Soleh Setiawan, Dr. (University of Kyoto, Jepang)
  • Agus Jatnika Effendi, Ph.D. (University of Wales-Cardiff, Inggris)
  • Arief Sudradjat, Ph.D., (University of Maryland, Amerika Serikat)
  • Arwin Sabar, Dr, (INP-Toulouse, Perancis), Prof.
  • Asep Sofyan Dr. (Toyohashi University of Technology, Jepang)
  • Barti Setiani M, Dr. (L’Universite de Grenoble I-Grenoble, Perancis)
  • Benno Rahardyan, Dr. (Hokkaido University, Jepang)
  • Dwina Roosmini, Dr. (ITB, Indonesia)
  • Edwan Kardena, Ph.D. (University of Wales-Cardiff, Inggris)
  • Emenda Sembiring, Dr. (Asian Institute of Technology, Thailand)
  • Herto Dwi Ariesyady, Dr. (Hokkaido University, Jepang)
  • I Made Wahyu Widyarsana, Dr. (ITB, Indonesia)
  • Indah Rachmatiah, Ph.D. (Newcastle University, Inggris)
  • Katharina Oginawati, Dr. (ITB, Indonesia)
  • Kania Dewi, Dr.Mont. (University of Loeben, Austria)
  • Marisa Handayani, Dr .Ing. (University of Karlsruhe, Jerman)
  • Mindriany Syafila, Dr. (UMIST, Inggris), Prof.
  • Mochammad Chaerul, Dr. (Okayama University, Jepang)
  • Mohammad Irsyad, MS (ITB, Indonesia)
  • Prayatni Suwondo, Dr. Ing. (TU Berlin, Jerman), Prof.
  • Puji Lestari, Ph.D. (Illinois Institute of Technology, Amerika Serikat), Prof.
  • Qomarudin Helmy, Dr. (ITB, Indonesia)
  • Raden Driejana, Ph.D (The Manchester Metropolitan University, Inggris)
  • Suharyanto, M.Sc. (IHE Delft, Belanda)
  • Sukandar. Dr. (Okayama University, Jepang)
  • Suprihanto Notodarmojo, Ph.D. (Murdoch University, Australia), Prof.

 

  • Enri Damanhuri. Dr. (L’Universite de Paris VII-Lyon, Perancis), Prof. – purna bakti
  • Tri Padmi Damanhuri, Dr. (L’Universite de Paris VII-Lyon, Perancis) – purna bakti