Kuliah Tamu oleh Prof. Dr. Shunji Kusayanagi
Mata Kuliah SI-5251 Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak, pada tanggal 8 Maret 2016, diisi dengan kuliah tamu bertopik “Proyek Infrastruktur dan Administrasi Kontrak” yang dibawakan oleh Prof. Dr. Shunji Kusayanagi. Beliau adalah Visiting Professor di Tokyo City University, Tokyo dan Professor Emeritus di Kochi University of Technology, Kochi, JEPANG. Prof. Dr. Shunji Kusayanagi memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang konstruksi baik domestic Jepang dan Internasional. Salah satu bidang yang menjadi kepakarannya adalah Administrasi Kontrak yang menjadi topik pada kuliah tamu kali ini.
Kuliah tamu diawali dengan penyampaian materi Karakteristik Proyek-proyek Infrastruktur dan Administrasi Kontrak, dimana kolaborasi antara kontraktor dan pemilik proyek merupakan integrasi fungsi dari keduanya. Untuk mengeksekusi proyek dengan tepat maka dibutuhkan pengaturan dalam contract conditions. Permasalahan yang ada pada proyek dapat didekati dengan pendekatan teknis dan kontraktual. Disampaikan juga bahwa administrasi kontrak dan manajemen risiko merupakan 1 kesatuan, dimana pemilihan tipe kontrak dilakukan berdasarkan kemampuan pemilik proyek dan kontraktor, tingkat kesulitan teknis, tingkat ketidakpastian, kondisi pembiayaan, dan lain-lain, yang kesemuanya mengerucut kepada risk sharing dan allocation antara pemilik proyek dan kontraktor. Dalam hal ini, masing-masing tipe kontrak memiliki alokasi risiko yang berbeda.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Shunji Kusayanagi memaparkan secara menyeluruh mengenai administrasi kontrak pada kontrak FIDIC melalui Rainbow Forms dimana adanya pemberian identitas warna pada setiap buku acuan kontrak FIDIC yang memiliki peruntukan tipe kontrak tertentu. Dalam presentasinya, disampaikan beberapa contoh yaitu Red Book, Yellow Book, Silver Book, Green Book, Pink Book, Orange Book, Gold Book, dan Blue Book, dengan masing-masing peruntukkannya. Prof. Shunji menyampaikan bahwa Red Book merupakan dasar dari administrasi kontrak, Pink Book untuk proyek-proyek yang didanai oleh Multilateral Development Bank dan ODA, dan Yellow Book untuk Design Build Contract dimana digunakan pada proyek-proyek berorientasi fungsi. Lebih lanjut, Silver Book digunakan untuk EPC Contract dan Gold Book untuk proyek-proyek BOT/ konsesi. Beliau juga memberikan contoh-contoh proyek internasional yang terkait dengan penggunaan masing-masing buku tersebut.
Setelah break, Prof. Shunji melanjutkan dengan membahas detail dari Red Book yang merupakan dasar dari Administrasi Kontrak. Beliau menyampaikan beberapa prinsip berupa keseimbangan dalam alokasi risiko, peran dan keterlibatan konsultan pengawas/ The Engineer dalam fase pelaksanaan konstruksi, serta Administrasi Kontrak berdasarkan Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif untuk penanganan klaim/ Claim Handling. Beliau memberikan ilustrasi menggunakan CPM atas beberapa scenario terjadinya keterlambatan proyek dengan masing-masing keterlambatan yang diakibatkan oleh pemilik proyek dan kontraktor serta kontribusinya atas keterlambatan tersebut. Beberapa catatan penting yang disampaikan adalah float merupakan milik proyek dan pada concurrence delay, owner memiliki tanggung jawab atas keterlambatan yang terjadi oleh karena memiliki informasi yang lebih daripada kontraktor, dan pada peristiwa force majeur kontraktor hanya dapat dibayar sesuai dengan biaya yang dikeluarkannya (tanpa memperhitungkan profit) dan berhak mendapatkan perpanjangan waktu terkait dampak force majeur tersebut. Sebagai penutup, Prof. Shunji menyampaikan alur dalam penyelesaian sengketa/ Dispute Resolution yang diatur dalam FIDIC berupa mediasi, Dispute Adjucation Board, Arbitrasi, dan Litigasi. Ditekankan pula bahwa sangat vitasl bagi seorang engineer untuk memiliki pengetahuan atas administrasi kontrak karena merupakan salah satu pendekatan yang digunakan bilamana terjadi masalah dalam proyek, selain pendekatan teknis.