Mahasiswa FTSL Dominasi Kompetisi LKTI DEDIKASI 2015
Indonesia merupakan negara dengan jumlah kependudukan terbesar keempat di dunia. Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan lahan, sarana dan prasarana pendukung dari pemenuhan kebutuhan masyarakat. Untuk mencukupi kebutuhan serta mengatasi masalah-masalah di atas dibutuhkan pemanfaatan lahan untuk menopang kemajuan pembangunan.
Reklamasi pantai merupakan salah satu contoh dari upaya manusia untuk menjawab keterbatasan lahan di perkotaan sehingga perkembangan kawasan tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas perkotaan dan permukiman. Rangkaian Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional DEDIKASI 2015 dengan tema “GOOD CIVIL FOR GREAT NATION” dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2015 hingga 29 Oktober 2015. Lomba DEDIKASI ke VI ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Tim ITB yang ikut berpartisipasi dalam ajang kompetisi ini adalah
- Tim Kuya Navinata yang terdiri dari Denissa Sari Darmawi Purba (Teknik Sipil 2012), Mario Hartono (Teknik Sipil 2012) dan Tharina Nursalika Adhyati (Teknik Sipil 2012), dengan dibimbing oleh Bapak Ir. M.Cahyono, Ph.D dan Bapak Ir. Nazili Razali, M.T.
- Tim Ganesha Bahari yang terdiri dari Muh. Abdhy Gazali HS (Teknik Sipil 2012), Munawir Bintang (Teknik Kelautan 2012) dan Ahmad Zulfadilah (Teknik Kelautan 2012), dengan dibimbing oleh Bapak Eko Charnius Ilman, M.T.
Juri pada perlombaan ini adalah Dr Ir.Thomas Raya Tandisau, MM dan Ir. Abd. Rahman Djamaluddin, MTyang ahli di bidang ketekniksipilan dan juga juri dari Kementrian Pekerjaan Umum Muh. Fuad Azis DM, S.T. M.Si. yang akhirnya menetapkan Tim Kuya Navinata menjadi Juara 1 dan Tim Ganesha Bahari menjadi Juara Harapan 1. Kemen PU berharap bahwa inovasi-inovasi peserta lomba karya tulis ini akan dijadikan ide dan gagasan untuk membantu pemerintah Indonesia membangun Center Point of Indonesia di Makassar maupun proyek reklamasi pantai di Indonesia.
Konsep yang dibawa Tim Kuya Navinata adalah membangun dan mengembangkan Reklamasi Pantai yang efektif, inovatif, ramah lingkungan serta dapat diimplementasikan di Indonesia. Denissa Sari Darmawi Purba (Teknik Sipil 2012) menggambarkan bahwa Pulau Reklamasi Pantai yang dirancang bernama Lotus Island yang akan dibangun di daerah Pantai Kenjeran, Surabaya. Pada pulau reklamasi ini dibagi manjadi 4 zona yaitu Zona Parawisata, Zona Residensial, Zona Pelabuhan dan Zona Kampung Nelayan.
Zona Parawisata menjadi Main Attraction agar banyak masyarakat Indonesia maupun luar negeri berkunjung ke Lotus Island untuk menikmati pariwisata seperti tempat wisata maupun taman hiburan sehingga dapat memajukan perekonomian dan pariwisata Indonesia. Pada Zona Residensial merupakan zona pemukiman penduduk yang menjawab tujuan utama dari reklamasi pantai yang dapat menyediakan lahan lebih untuk kebutuhan masyarat untuk tinggal. Pada Pada Zona Pelabuhan menjadi garda terdepan sehingga menjadi trade area dan trigger penting yang dapat memajukan transportasi laut Indonesia. Dan Zona Kampung Nelayan juga khusus dibangun bagi para nelayan. Disini Tim Kuya Navinata menekankan bahwa reklamasi pantai yang biasanya menimbulkan konflik pro dan kontra antara masyarakat dan pemerintah, dengan adanya Lotus Island ini mendukung masyarakat lokal untuk tinggal dan berkembang di dalam kawasan reklamasi pantai ini.
Selain itu Inovasi Tim Kuya Navinata adalah menggunakan Lumpur Lapindo sebagai bahan dasar material timbunan untuk reklamasi pantai. Dimana dilakukan pengujian dari literatur dan parameter kimia dan fisik lumpur lapindo masih dibawah batas Baku Mutu Air Limbah AMDAL. Sehingga lumpur lapindo aman dan cocok digunakan sebagai material dasar timbunan reklamasi pantai “Berbeda halnya Reklamasi Pantai yang menggunakan material timbunan pasir dari gunung, Lumpur Lapindo yang awalnya tidak berguna sama sekali dapat dijadikan bahan reklamasi Lotus Island yang ramah lingkungan”, jawab Mario.
Menurut Tharina Nursalika Adhyati (Teknik Sipil 2012), dengan mengikuti perlombaan ini, masyarakat lokal khususnya nelayan dapat terus berkembang seiring berkembangnya negara Indonesia. Kebutuhan tempat tinggal, perekonomian maupun pariwisata di Indonesia juga akan ikut berkembang dengan dilakukannya pembangunan maupun reklamasi pantai. Kedepannya, inovasi dari para peserta lomba ini akan digunakan Kemen PU untuk membantu pemerintah Indonesia membangun Center Point of Indonesia di Makassar maupun proyek reklamasi pantai di Indonesia.
Harapan Mario Hartono (Teknik Sipil 2012), semoga tim-tim ITB dari berbagai jurusan mau ikut berpartisipasi, berkompetisi, dan lebih berani berkarya untuk Indonesia dalam setiap kompetisi nasional maupun internasional yang diselengarakan. Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti berusaha takkan menjadi seorang pemenang. Selama kita masih punya tekad yang terpelihara dalam semangat, maka tiada kata terlambat untuk memulai sebuah awal yang baru.