“research exchange” Mahasiswa Pasca Sarjana TL
Author : Fiona Rosalyn, Dwito Indrawan, M. Galoeh, Dian Apriadi, Furinaka Nareta, dan Ari Prayogo. Lulu Moulfia
Mahasiswa pasca Sarjana Teknik Lingkungan akan melaksanakan “research exchange” ke negeri Belanda dan Jerman
Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Lingkungan ITB telah melakukan “research exchange” ke negeri Belanda dan Jerman pada tanggal 16-27 Juni 2014. Adapun Universitas yang akan di kunjungi adalah TU-delft, IHE-UNESCO Delft dan TU-Berlin. Selain itu juga akan mengunjungi instalasi pengolahan air minum, instalasi pengolahan air limbah dan beberapa fasilitas infrastruktur yang berkaitan dengan air bersih dan sanitasi.
a. Belanda
Gambar 1. Peta Rute Belanda
• Technology University of Delft, Netherlands
Kunjungan pertama pada rangkaian acara Research Exchange ini dimulai dengan mengunjungi salah satu Universitas ternama di Belanda yaitu Technology University of Delft, Netherlands yang kerap disingkat sebagai TU-Delft berlokasi dibagian Delft Belanda. Salah satu Fakultas yang dikunjungi ialah Faculty of Civil Engineering and Geosciences, Section Sanitary Engineering. Kunjungan dilakukan pada tanggal 18 Juni 2014, peserta kegiatan disambut hangat oleh Dr. Heijman selaku Associate Professor of Drink Water TU Delft, beliau mengajak para peserta untuk mengunjungi beberapa lab dan fasilitas yang berada di dalam TU Delft. Kualitas air yang baik bagi masyarakat dan perlindungan terhadap lingkungan merupakan fokus yang paling utama pada pada program studi ini. Dari penjelasan Mr. Heijman, penelitian di TU-Delft kerap bekerjasama dengan beberapa perusahaan swasta yang berasal dari negara Belanda itu sendiri. Tujuan dari kerja sama ini agar terdapat implementasi dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa itu sendiri. beberapa hal yang menjadi fokus untuk mencapai hal tersebut ialah pengetahuan mengenai kimia dalam air, mikrobiologi, pemurnian terhadap air, dan pengumpulan serta transportasi air kepada masyarakat. Dalam hal ini beberapa peneliti pada TU Delft menggunakan pengetahuan dasar mengenai pengetahuan dasar hidrolika, pemodelan konstruktif, dan teknologi informasi.
• WTP Beerenplaat , evides
Kunjungan ke dua di hari yang sama dilanjutkan ke pengolahan air bersih Beerenplaat. Water Treatment Plant Evides merupakan salah satu tempat pengolahan air minum terbesar di Belanda berlokasi di spijkenisse dengan luas area 163 hektar dan dapat memproduksi 100 juta m3 air minum setiap tahunnya. air minum tersebut dialirkan ke beberapa wilayah di belanda yaitu Rotterdam selatan, Hoeksche Waard, Zuid Holland, Westland, Schiedam, Vlaardingen, Maassluis. Barenplaat sendiri memiliki kapasitas sebesar 18.000m3 per jam. Water Treatment ini berdiri pada tahun 1961 dan mulai beroprasi pada tahun 1966. Salah satu teknologi yang digunakan pada pengolahan air ini ialah dengan menggunakan teknologi Ultra Violet yang digunakan untuk menghilangkan disinfektan pada air yang akan diolah. Pengolahan pada tempat ini ialah microsieve filtration facility, dengan menggunakan chlorine bleaching iye, Maka tidak heran jika teman-teman yang berkunjung ke Belanda pada awalnya bingung ketika mencuci tangan menggunakan sabun terasa lebih halus. Dari informasi yang didapat karena masyrakat Belanda pada umumnya sangat menolak penggunaan chlorine dalam pengolahan air bersih. Maka tidak heran jarang sekali terjadi kasus infeksi kulit di negara ini.
• IHE – UNESCO Delft
kunjungan ketiga kami ialah mengunjungi salah satu lembaga pendidikan internasional yang fokus dalam bidang water education yang bertempat di Delft, Netherlands. IHE UNESCO memiliki beberapa riset dan aktivitas pengembangan dalam bidang water engineering, water management, environment, sanitation, dan governance. Kedatangan kami saat itu disambut oleh DR. Martin Mulenga, Senior lecturer in sanitation dan Jack Van De Vossenberg PhD, Senior Lecturer in microbiology dan Fiona Zakaria Msc, PhD Student, aktivitas yang kami lakukan di IHE UNESCO ialah melakukan presentasi berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh perwakilan mahasiswa IHE UNESCO dengan Mahasiswa ITB. setelah melakukan diskusi dari beberapa presentasi yang dilakukan oleh masing-masing perwakilan kami diberikan kesempatan untuk mengikuti kuliah dari Professor Damir Brdanovic, Msc., PhD. Beliau merupakan Head of Environmental Engineering and Water Technology Department IHE UNESCO.
b. Jerman
Gambar 2. Peta Rute Jerman
• Berlin Institute of Technology, Germany
Setelah perjalanan darat selama 8 jam akhirnya kami tiba di Berlin Jerman, kunjungan pertama kami di Berlin ialah mengunjungi salah satu Universitas ternama di berlin yaitu TU BERLIN, universitas ini merupakan almamater dari Professor Prayati Soewondo pada saat menyelesaikan gelar doktor. Setibanya kami disana kami disambut oleh Dr. Ingo Meyer selaku Alumni Team, Manager International Seminars, beliau memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai TU BERLIN. selain itu kami mendapatkan penjelasan mengenai laboratorium dan fasilitas yang dimiliki oleh TU BERLIN oleh Prof Sven Geissen dan Dr. Anke Putschew.
Prof Sven Geissen memulai aktivitasnya lebih dari 20 tahun yang lalu, beliau telah menyelesaikan beberapa proyek dibeberapa negara seperti Maroko, Aljazair, Tunisia, Lebanon, Suriah dan Yordania. Minat penelitiannya adalah pengolahan air industri, manajemen dan teknologi penggunaan kembali (Reuse), sedangkan Dr. Anke Putschew merupakan research assistant dan Chair of Water Quality Control di TU Berlin.
• WWTP Berliner Wasserbetriebe
Kunjungan terakhir dilakukan para peserta ke pengolahan limbah domestic Berliner Wasserbetriebe di lokasi Ruhleben, Berlin. Perusahaan ini hamper melayani semua daerah Berlin. Uniknya, pengolahan limbah domestik di kota Berlin, dilakukan dengan pemisahan antara dua pipa yang dimana sekitar 80% tersambung langsung dengan pipa. Teknologi pada pengolahan ini sudah jauh lebih terintegrasi. Hal ini juga tidak heran karena pengolahan limbah domestic Berliner Wasserbetriebe ini sudah berdiri sejak 1872, hebatnya Jerman memiliki kontribusi pengembangan limbah domestik di beberapa daerah seperti Moscow, Berlin, bahkan Tokyo, Jepang. Berliner Wasserbetriebe ini juga memiliki incinerator yang dimana hasil pengolahan dilakukan untuk bahan konstruksi gypsum. Arne Kuczmera mengatakan “karena kualitas air di kolam pengolahan cukup bersih maka terkadang jika saya bosan saya menggunakannya untuk berenang”.
Pada akhirnya, para peserta mengakhiri kunjungan research study di Negara Belanda dan Jerman. Kegaiatan ini ditutup oleh Prof. prayatni Soewondo. Disini ibu Prayatni berharap semoga kegiatan ini bergunan bagi para peserta dan dapat dijadikan ajang pembelajaran sambil bermain sebagai modal masa depan.. Mungkin negara Indonesia belum dapat dibandingkan dengan negara yang telah di kunjungi, tetapi harapan dari kegiatan ini adalah semoga para peserta dapat menceritakan kembali perjalanan ini sebagai modal proses atau ide baru untuk perbaikan system yang sudah ada. Karena membangun pemikiran dan pemahaman tentang suatu hal dalam aspek social jauh lebih sulit dibanding membangun sarana fisik.
Keterangan Gambar :
Keterangan : Professor Prayatni Soewondo memberikan cideramata berupa plakat dan buku | Keterangan : Berfoto dengan Rinnert Schruer di WTP Barenplaat, Netherlands. |
Keterangan : Fasilitas yang dimiliki oleh WTP Barenplaat Netherland | Keterangan : Fasilitas yang dimiliki oleh WTP Barenplaat Netherland |
Keterangan : Foto Bersama dengan Dr. Ingo Meyer | Keterangan : Pengolahan air limbah di WWTP Ruhleben, Jerman. |