Workshop Sehari : "Paparan dan Tinjauan Teknis Peta Bahaya (Hazard) Gempa Indonesia Terbaru – 2010"
Pusat Mitigasi Bencana, LPPM-ITB menyelenggarakan Workshop Sehari: ” “Paparan dan Tinjauan Teknis Peta Bahaya (Hazard) Gempa Indonesia Terbaru – 2010” pada hari Senin, 19 juli , 2010, mulai pukul 8:00 WIB – selesai di Hotel Aston Primera Pasteur, City Hotel & Conference Center, Jl. Dr. Junjunan 96 40 162 INDONESIA Bandung, Phone: (+62-22) 2060123 Fax: (+62-22) 2060124
LATAR BELAKANG
Bencana gempa dapat terjadi karena kegagalan penerapan parameter bahaya (hazard) gempa yang sesuai untuk tingkat bahaya gempabumi pada desain dan konstruksi gedung dan infrastruktur di suatu wilayah tertentu. Identifikasi sumber gempa melalui data seismitas baik historis maupun instrumental, pemetaan sesar aktif, dan pemantauan deformasi kerak merupakan aspek-aspek yang sangat penting untuk diperhitungkan. Pengembangan zona-zona sumber gempa, analisis yang tepat untuk memperkirakan potensi magnitude gempa maksimum dengan periode ulangannya, serta penggunaan metodologi yang terkini dalam analisis bahaya gempa secara probabilistik merupakan proses yang menantang dalam pengembangan peta bahaya gempa. Peta bahaya gempa yang dihasilkan dari proses ini perlu direkomendasikan dalam bentuk parameter rekayasa gempa, berupa kriteria beban gempa untuk desain dan konstruksi bangunan dan infrastruktur tahan gempa. Hal ini merupakan dalam satu upaya dalam pengurangan resiko bencana (PRB) terhadap korban jiwa dan kerugian material.
Pengembangan peta zonasi bahaya gempa Indonesia merupakan salah satu upaya dari pengembangan peta bahaya nasional (National Hazard Maps) yang termuat dalam Rencana Aksi Pengurangan Resiko Bencana (RAN-PRB) untuk kesiapsiagaan dalam menciptakan ketahanan masyarakat terhadap bencana gempabumi. Kegiatan ini juga merupakan respon terhadap beberapa rekomendasi aksi hasil Round Table Discussion (RTD) International Conference on Earthquake Engineering and Disaster Mitigation April 2008 (ICEEDM 08) yang lalu dan beberapa inisiatif di Indonesia.
PROSES PERKEMBANGAN PEMETAAN BAHAYA GEMPA INDONESIA
Beberapa peta zonasi gempa terdahulu yang dikembangkan oleh berbagai instansi pemerintah di Indonesia dipertimbangkan perlu untuk diperbaharui dan dikoordinasikan karena peta-peta tersebut didasarkan pada input data dan metodologi yang tidak sama. Selain itu peta-peta tersebut belum dilengkapi dengan dokumentasi yang memadai. Karena ketidak seragaman input data dan juga metoda yang berbeda maka beberapa peta zonasi gempa tersebut memberikan suatu nilai-nilai berbeda-beda. Oleh karena itu, input data dan metodologi yang digunakan perlu diunifikasi untuk rekomendasi peta zonasi gempa nasional yang nantinya diusulkan dalam suatu Standar Nasional atau Kode Bangunan dan penggunaan-penggunaan peta terkait untuk pengurangan risiko gempa, seperti untuk input dalam proses kajian risiko bencana.
Dalam proses perkembangannya, telah dibentuk tim nasional Indonesia untuk pemetaan bahaya gempa yang pada awalnya pembentukannya mendapat dukungan dari Kementrian Negara Riset dan Teknologi pada tahun 2009. Selanjutnya tim nasional ini (Tim-9) dibentuk dan didukung oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana malalui AIFDR (Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction).
Dalam Workshop ini dipresentasikan hasil peta zonasi bahaya gempa Indonesia terbaru yang sudah terintegrasi, kepada para ahli yang berasal dari organisasi institusi terkait termasuk asosiasi-asosiasi profesi. Peta bahaya gempa Indonesia terbaru ini telah dikembangkan oleh tim-9 didasarkan pada data-data seismisitas terkini dengan input pemetaan sesar aktif, data seismisitas yang sudah dikoreksi, geometri zona sumber gempa melalui informasi tomografi, crustal deformasi GPS dan analisis data yang diintegrasikan dengan mengadopsi model atenuasi (ground motion) terbaru dan menggunakan metologi yang telah diterima secara internasional yaitu analisis bahaya gempa secara probabilistik (Probabilistic Seismic Hazard Analysis / PSHA). Hasil peta bahaya gempa Indonesia terbaru ini direkomendasikan untuk revisi peta yang ada saat ini diintegrasikan menjadi bagian Standar Nasional Indonesia untuk Bangunan Tahan Gempa (SNI-2010). Selain itu, peta bahaya gempa ini akan menjadi input yang penting untuk proses kajian risiko bencana gempa di suatu kota atau wilayah, dalam rangka merumuskan rencana manajemen pengurangan risiko bencana gempa.
TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
Tujuan dari diselenggarakan workshop ini adalah untuk menyebarluaskan (sosialisasi) dan membahas secara teknis peta bahaya gempa Indonesia terbaru. Melalui workshop ini, diharapkan adanya suatu komunikasi dan koordinasi dilingkungan para ahli peta zonasi gempa Indonesia. Selain itu, diharapkan adanya masukan-masukan teknis dari seluruh peserta dari instansi terkait. Pada akhir workshop diharapkan peta bahaya gempa Indonesia terbaru memperoleh dukungan dan consensus dari para ahli sehingga bisa disebarluaskan.
Program
WAKTU | KEGIATAN | PEMBICARA | MODERATOR/FASILITATOR |
08.00 – 08.30 | Registrasi Peserta | ||
08.30 – 09.00 | Acara Pembukaan :
|
I Wayan Sengara, MSCE, Ph.D.Dr. Idwan SuhardiProf. Akhmaloka
Ir. Sugeng Triutomo |
|
09.00 – 12.00 | SESI 1 : LAPORAN PETA ZONASI | ||
09.00 – 09.20 | Presentasi Hasil PSHA Indonesia Tim 9 (Rangkuman) | Prof. Ir. Masyhur Irsyam, MSE, Ph.D. | Moderator : Prof.Dr.Ir. I Gde Widiadnyana Merati Record by : Dr. Irwan Meilano/Fahmi A. |
09.20 – 10.20 | Diskusi Umum Sehubungan dengan kebijakan dan Summary Hasil Diskusi | Moderator : Prof.Dr.Ir. I Gde Widiadnyana Merati Record by : Dr. Irwan Meilano/Fahmi A. | |
10.20 – 10.35 | Rehat Kopi | ||
10.35 – 12.25 | SESI 2 : PRESENTASI TEKNIS | Prof. Ir. Masyhur Irsyam, MSE, Ph.D. | I Wayan Sengara, MSCE, Ph.D. |
10.35 – 10.50 | 1. Metodologi PSHA Indonesia | Prof. Ir. Masyhur Irsyam, MSE, Ph.D. | |
10.50 – 11.20 | 2. Pemetaan Lempeng Tektonik yang aktif | Dr. D.H. Natawidjaya/ Engkon. K. Kertapati | |
11.20 – 11.35 | 3. Input Topografi | Prof. Sri Widiantoro | |
11.35 – 12.00 | 4. Input Seismologi | Dr. Wahyu Triyoso/ Mr. Suharjono | |
12.00 – 12.15 | 5. Input Crustal Deformation | Dr. Irwan Meilano | |
12.15 – 12.25 | 6. Hasil PSHA Indonesia | I Wayan Sengara, MSCE, Ph.D. | |
12.20 – 13.30 | ISHOMA | ||
13.20 – 15.20 | Diskusi Teknis | Moderator : Dr. Pariatmono Record By : Dr. Irwan Meilano/Fahmi A. | |
15.20 – 14.40 | Rehat Kopi | ||
15.40 – 16.00 | Perumusan hasil Workshop dan Rekomendasi | ||
16.00 | Acara Penutupan |
Jumlah peserta diperkirakan 50 – 60 orang dan diharapkan berasal dari instansi terkait dan organisasi sebagai berikut :
- AIFDR
- Departemen Pekerjaan Umum (Bina Marga, BALITBANG, PUSLITBANG Permukiman, PUSLITBANG Jalan dan Jembatan, Puslitbang Sumber Daya Air)
- BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
- ITB
- Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KMNRT)
- Badan Geologi
- BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
- LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
- Dinas Pengawasan dan Penataan Bangunan (P2B) DKI Jakarta
- MPBI
- Asosiasi Profesi : HAGI (Himounan Ahli Geofisika Indonesia); IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia); AARGI (Asosiasi Ahli Rekayasa Gempa Indonesia); HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia); HATTI (Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia); HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia); HATHI (Himpunan Ahli Teknik Hidrolik Indonesia); IMPBI (Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia).
- Ahli-ahli kegempaan