AOTULE Summer School Program 2016 merupakan yang ke7 kalinya diadakan oleh ITB. Pada tahun ini mengangkat topic “Coastal Zone and Environmental Development”. Kegiatan ini diadakan selama 2 minggu mulai tanggal 8 – 19 Agustus 2016.

Program ini ditujukan untuk menjadi forum Internasionalisasi untuk mahasiswa pascasarjana. Para peserta merupakan mahasiswa program pascasarjana dari Universitas anggota AOTULE. Dari 11 Universitas anggota AOTULE, hanya 4 Universitas yang mengirim tanggapannya  ke International Relation Office (IRO)  ITB, diantaranya :

• Tokyo Institute of Technology – Jepang: 2 Peserta
• Hongkong University of Science & Technology: 1 Peserta
• National Taiwan University – Taiwan: 2 Peserta
• Korean Advance Institute of Science & Technology : 1 Peserta

ITB akhirnya memutuskan untuk menerima maksimum 25 peserta, Sedangkan para pengajar merupakan Dosen dari 5 Fakultas di ITB yang terlibat dalam AOTULE Summer School Program (FTSL, FTTM, FTMD, STEI, FITB). Sisanya 19 peserta yang diisi oleh mahasiswa ITB, dengan komposisi: mahasiswa Indonesia ITB: 14 orang dan mahasiswa ITB Internasional: 5 orang; dari Kamboja (2 siswa), dari Vietnam (2 siswa), dan dari Nigeria (1 siswa). Selain bertindak sebagai peserta, mahasiswa ITB Indonesia juga harus bertindak sebagai “teman” untuk 6 peserta dari anggota AOTULE.

Kegiatan Program AOUTULE Summer School 2016 Sebagai berikut :

• Tanggal 8 – 12 Agustus 2016 : Mahasiswa ITB menjemput peserta AOTULE Summer School 2016, Pembukaan Kegiatan AOTULE Summer Program, Kuliah yang diberikan oleh staf pengajar ITB, dan pengenalan budaya Indonesia.
• 13 Agustus 2016 : Semua Peserta mengikuti “Bandung City Tour” dengan kunjungan ke Museum Geologi Bandung dan Saung Udjo (pertunjukan musik tradisional).
• 14 – 16 Agustus 2016 : Semua Peserta mengikuti Ekskursi ke Pangandaran.
• 17 Agustus 2016 :Semua peserta merayakan dan berpartisipasi dalam kegiatan hari Kemerdekaan Indonesia,
• 18 Agustus 2016 : Kuliah terakhir di kelas dan persiapan untuk presentasi,
• Dan 19 Agustus 2016 : Presentasi mahasiswa, dan Acara penutupan yang diisi oleh Penampilan budaya dari setiap Peserta.

Semua kegiatan berjalan dengan baik, tapi ada satu masalah ketika peserta dari Korean Advance Institute of Science & Technology, Chung Deok gyoon, datang terlambat 1 hari, karena paspor Korea yang dimilikinya sudah habis masa berlakunya ketika ia tiba di bandara dan dibutuhkan 1 (satu ) hari lagi untuk mendapatkan paspor baru. Kelemahan dari acara ini, dapat digunakan sebagai evaluasi untuk perbaikan acara berikutnya, salah satunya didahului dari mekanisme baru untuk mengirimkan pengumuman harus ditingkatkan.