Kuliah Umum SPAM PIAS ITB Bersama Dr. Tamin M. Zakaria
BANDUNG, ftsl.itb.ac.id – Jumat (23/03/2018) Program Studi Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi Institut Teknologi Bandung (PIAS-ITB) menyelenggarakan Kuliah Tamu pada mata kuliah Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum (SPPAM). Diadakan di Ruang 9668 Lt 2 Gedung Labtek 1B Kampus ITB Jatinangor, kuliah dimulai pukul 08.30 WIB dan bersifat terbuka untuk umum. Kuliah Tamu sendiri adalah program kurikulum PIAS yang menghadirkan para pakar praktisi di bidang yang sesuai dengan mata kuliah tertentu. Tujuannya yaitu untuk memberi wawasan kepada mahasiswa terkait pengalaman para ahli di lapangan. Sehingga mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori saja namun juga diperkaya dengan gambaran yang terjadi di lapangan.
Bertindak sebagai Dosen Tamu adalah Dr. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, M.Sc., MBA yang saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Beliau membawakan tema terkait Inovasi Pengembangan SPAM. Beberapa fokus bahasan Dr. Tamin adalah terkait kondisi pelayanan air minum saat ini dan target pelayanan di tahun 2019, identifikasi masalah penyediaan air di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penetapan tarif air, dan inovasi serta upaya perbaikan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Kelas berlangsung interaktif dan menyenangkan. Mahasiswa mendapatkan banyak pengetahuan dan cara pandang baru serta terjadi diskusi dan tanya jawab yang intens bahkan hingga waktu perkuliahan habis. Hal ini tak dapat dilepaskan pula dari upaya Dr. Tamin yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis. “Ada empat hal yang terpenting dimiliki mahasiswa yaitu sikap kritis, radikal, reflektif dan integral. Tapi radikal yang dimaksud disini bukan banting-banting meja lho ya, ini terkait sikap yang melihat masalah sampai ke akarnya,” ujar Mantan Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) diiringi tawa mahasiswa.
Di akhir kuliah, Dr. Tamin menegaskan bahwa dibutuhkan pemilihan direksi/pimpinan PDAM yang memiliki kemampuan mengindera peluang, menangkap peluang, konfigurasi ulang aset, serta gaya kepemimpinan transformasional melalui fit dan proper test, manajemen PDAM juga perlu meningkatkan koordinasi dan melakukan marketing serta berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional rutin PDAM. Selain itu menurutnya, pemerintah pusat perlu menerbitkan kebijakan yang dapat mendorong PDAM tumbuh, melakukan capacity building untuk mengatasi capability gap yang ada di PDAM, dan melakukan kontrol untuk memastikan semua target dapat dicapai, serta meningkatkan koordinasi dengan seluruh Pemda/PDAM. Tak lupa ia pun menyampaikan peran penting kerjasama 3 pihak, yaitu sektor publik, perguruan tinggi, dan industri. Ia mengamini bahwa perguruan tinggi adalah sebuah wadah yang dapat membangun kerangka teori yang tepat. Karena menurutnya pemahaman teori yang buruk akan menghasilkan kebijakan yang buruk pula. “Bad theory produces bad policy, bad policy cause loose in national economy. Semoga setelah mahasiswa PIAS ini lulus kondisi SPAM Indonesia akan semakin membaik”, tutup doktor yang juga lulusan Teknik Lingkungan ITB 1980 ini (saat itu bernama Teknik Penyehatan). (NNA)
Penulis : Nur Novilina
Asisten Akademik Teknik Lingkungan