Kamis, 29 Oktober 2009, Kampus ITB

Permasalahan Infrastruktur di Indonesia berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, dan tingginya tingkat urbanisasi ke wilayah-wilayah perkotaan dan sistem aktivitas masyarakat yang semakin intensif. Ditambah lagi dengan adanya krisis ekonomi pada tahun 1997 dan krisis ekonomi global 2008, yang berkontribusi terhadap menurunnya laju pertumbuhan perekonomian Indonesia, dan menurunnya daya beli pemerintah, swasta dan masyarakat khususnya untuk pembangunan baru, pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur. Akibatnya, infrastruktur yang diharapkan dapat berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi, justru cenderung menjadi penghambat pembangunan. Setelah kebijakan ekonomi daerah dikeluarkan pada tahun 2001, tanggung jawab penyediaan infrastruktur berpindah dari tangan pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dan kondisi ini diperburuk dengan tidak konsistennya kebijakan dan perundang-undangan yang mengatur hubungan koordinasi pusat-daerah.

Perhatian dalam bentuk pemikiran dan karya ilmiah yang berguna dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan perancangan infrastruktur adalah merupakan bentuk kontribusi dari kerjasama Tripartite (UI, ITB, UGM) ini. Untuk itu kami bermaksud menyelenggarakan lokakarya/seminar nasional pada :
Hari/tanggal    : Kamis, 29 Oktober 2009
Waktu              : 08.00 – 18.00 WIB
Lokasi             : Gedung Labtek IX-A Lt.2, Ruang Seminar PWK, Kampus ITB

Kalangan akademis (dosen, peneliti dan mahasiswa), pemerhati, praktisi, maupun pihak-pihak lain yang terkait diundang untuk hadir membahas pertanyaan utama sebagai berikut :

1. Bagaimana kalangan akademisi, profesional, pemerhati , praktisi menyikapi tantangan krisis ekonomi dunia, perubahan konteks dikaitkan dengan otonomi daerah di Indonesia dalam pembangunan infrastruktur yang berpihak kepada kepentingan masyarakat luas? Peran apa yang dapat dibawakan oleh akademisi agar mampu terus berkontribusi secara nyata.
2. Penyesuaian apa yang dibutuhkan dari segi teori, metoda dan praktek perencanaan untuk mempertemukan ideal perencanaan pembangunan infrastruktur dengan realita lapangan ?
3. Pelajaran apa yang dapat diambil dari praktek perencanaan dan kebijakan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kontribusi penelitian dan pengajaran bidang infrastuktur dalam konteks yang sedang dan terus akan berubah?

Secara lebih spesifik, beberapa topik yang berhubungan dengan tantangan dalam pembangunan infrastruktur diusulkan adalah :

1. Peranan investasi infrastruktur dalam perkembangan ekonomi dan pengentasan kemiskinan
2. Mengurangi konflik antara pembangunan infrastruktur dan lingkungan
3. Kebijakan pemerintah untuk mempromosikan pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan berpihak kepada masyarakat miskin
4. Pembangunan infrastruktur di Wilayah Timur Indonesia
5. Investasi dan Pembiayaan infrastruktur : Transportasi, Air Bersih, Energi, dan Komunikasi

Seminar ini memberi kesempatan kepada akademisi, pemerhati, praktisi maupun pihak-pihak lain yang terkait untuk menyiapkan makalah, gagasan maupun bertukar pikiran tentang aspek-aspek teoritis maupun praktis sesuai dengan uraian pada bagian latar belakang.
Makalah tidak akan dipresentasikan tetapi AKAN DITERBITKAN DALAM PROSIDING SEMINAR BER-ISBN.

Penulis makalah diharapkan menyampaikan Full PAPER, paling lambat tanggal 21 Oktober 2009. Penulis akan dihubungi pada tanggal 22 Oktober 2009 mengenai hasil review penerimaannya dalam prosiding dan presentasi. Makalah disampaikan melalui sninfra2009@gmail.com

Peserta dikenakan biaya sebesar Rp. 100.000,- yang akan dikembalikan dalam bentuk kit seminar, sertifikat, prosiding dan konsumsi.

Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui :
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
Labtek IX-A, Lantai 2
Jalan Ganesha 10 Bandung 40132
Telepon : 022-2501010
Fax : 022-2501263

Contact Person :
– Sosrowinarsito    (08122340402)     ito@pl.itb.ac.id
– Diana Minita       (085624111964)     diana@pl.itb.ac.id

SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIOINAL

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK SEMUA

KERJASAMA TIGA UNIVERSITAS UI – ITB – UGM

Kamis, 29 Oktober 2009